Sabtu, 22 Oktober 2011

Masalah dan Cita-Cita





Pernah punya cita-cita?
Pernah punya masalah?

semua orang pasti pernah mengalami atau memiliki kedua hal tersebut. Cita-cita sebagai tujuan yang harus di tempuh pasti tidak begitu saja dapat kita capai. Perlu pengorbanan, perlu semangat dan perlu kreatifitas.
kedua hal di atas memang tak bisa di pisahkan, saat kita sedang melangkahkan kaki setapak demi setapak menuju cita-cita, kita selalu menemukan duri dan krikil yang dapat membuat kita tersandung dan tersakiti.
ya itulah masalah, jika satu masalah terpecahkan, masalah lain datang dan masalah yang lebih banyak lagi sudah siap menunggu kita.

Kita anggap saja masalah adalah krikil di jalanan yang berdebu. Jalan menuju cita-cita kita. 

sepanjang jalan, kita melihat banyak krikil sampai kita bosan melihatnya. Dan sebuah gunung yang besar dan indah masih jauh di depan kita itulah cita-cita kita.
kita berjalan dan terus berjalan, tetapi tidak kunjung sampai, sang gunung masih terlihat kecil dan krikil-krikil tidak bosan mengganggumu dan selalu berusaha membuatmu menyerah.
ya begitulah hidup, siapa yang lebih dulu menyerah dia akan gagal.

cita-cita kita yang begitu besar seperti gunung masih jauh terlihat, dan coba perhatikan, ambilah sebuah krikil yang ada di samping kita, anggap saja itu adalah masalah yang sedang kita hadapi sekarang. Ketika kita sedang manghadapi sebuah masalah kita secara tidak sadar mendekatkan krikil itu ke depan mata kita. sehingga krikil tersebut menjadi sangat besar bahkan dapat mnutupi gunung yang ada di depan kita.
Seperti itulah kebanyakan orang melihat sebuah masalah.

Tapi ayo kita pikirkkan dengan hati yang bersih dan pikiran ynag jernih, memang krikil tersebut menjadi terlihat sangat besar dan dapat menutupi cita cita kita yang sangat besar.  apakah keadaan tadi mengubah ukuran gunung dan krikil tersebut?
sama sekali !!TIDAK!!.
Gunung tetap menjadi gunung dan krikil tetap menjadi krikil, gunung tetap besar dan krikil tetap dapat kita injak.
Cita-cita kita tetap berharga dan masalah tetap omong kosong.

jadi marilah kita membuka pikiran kita dan mulai melangkah menuju cita-cita kita tanpa memperdulikan krikil kecil yang dapat dengan mudah kita melangkah melaluinya.
jangan biarkan ilusi membutakan mata hatimu.


by ; Ridi Alfany Yusfandrik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar